Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Kamis, 27 Desember 2012

Greyson Chance - Waiting Outside The Lines

#lirik lagu ini adalah cerminan dari diriku sendiri.
honestly I'm "Waiting Outside The Lines"


You'll never enjoy your life,

living inside the box
You're so afraid of taking chances,
how you gonna reach the top?

Rules and regulations,

force you to play it safe
Get rid of all the hesitation,
it's time for you to seize the day

Instead of just sit around

and looking down on tomorrow
You gotta let your feet off the ground,
the time is now

I'm waiting, waiting, just waiting,

I'm waiting, waiting outside the lines
Waiting outside the lines
Waiting outside the lines

Try to have no regrets

even if it's just tonight
How you gonna walk ahead
if you keep living blind

Stuck in my same position,

you deserve so much more
There's a whole world around us,
just waiting to be explored

Instead of just sit around

and looking down on tomorrow
You gotta let your feet off the ground,
the time is now, just let it go

Dont wanna have to force you to smile

I'm here to help you notice the rainbow
Cause I know,
What's in you is out there

I'm waiting, waiting, just waiting,

I'm waiting, waiting outside the lines
Waiting outside the lines
Waiting outside the lines

I'm trying to be patient (I'm trying to be patient)

the first step is the hardest (the hardest)
I know you can make it,
go ahead and take it

I'm Waiting, waiting, just waiting I'm waiting

I'm waiting, waiting, just waiting
I'm waiting, waiting outside the lines
Waiting outside the lines
Waiting outside the lines

You'll never enjoy your life

Living inside the box
You're so afraid of taking chances,
How you gonna reach the top? 

Minggu, 16 Desember 2012

DEMOKRASI DI INDONESIA (CATATAN PINGGIR SEORANG MAHASISWA)


 Kilas Balik Bali Democracy Forum III
Bali Democracy Forum III telah dilaksanakan di Nusa Dua,Bali 9-10 Desember 2010.Acara ini dihadiri oleh tiga kepala pemerintahan,yaitu Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak,Sultan Brunei Hassanal Bolkiah,dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao.Selain itu,hadir juga para menteri luar negeri serta utusan dari 71 negara dan peninjau lainnya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku tuan rumah menyampaikan pidato mengenai perkembangan demokrasi di Indonesia.Beliau memaparkan pengalaman demokrasi di Indonesia sejak reformasi tahun 1998-1999,yang telah mengubah tatanan politik,tata kelola pemerintahan,dan etika bernegara.
Presiden memberikan contoh antara lain,mulai dari perubahan sistem politik yang sentralistik menjadi desentralistik;pemilihan umum yang berlangsung jujur,adil,terbuka,dan transparan,pemilihan umum presiden dan wakil presiden secara langsung;pemilihan umum kepala daerah;penyelesaian konflik;hingga penanganan kejahatan terorisme.
Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak sebagai Pemimpin Bersama (Co-Chair) Bali Democracy Forum bahkan memuji demokrasi di Indonesia.Dalam pidatonya,ia menceritakan pengalaman demokrasi di Korea Selatan yang telah memberikan kesejahteraan.
 
Merenungkan Kembali Demokrasi
          Bagaimana bila muncul pertanyaan seperti ini,Apa yang menarik dari demokrasi? Apa untungnya memakai sistem demokrasi? Pertanyaan itu akan selalu muncul ketika demokrasi dibahas maupun diperdebatkan oleh pendukung dan penentangnya.
Seperti yang dikemukakan oleh Winston Churchill,Demokrasi bukan sistem pemerintahan yang terbaik,tetapi belum ada sistem lain yang lebih baik dari demokrasi.Kesimpulan dari pernyataan Churchill tersebut,demokrasi bukan sesuatu yang taken for granted.Demokrasi adalah proses pencarian mekanisme paling tepat untuk memakmurkan masyarakat.Demokrasi niscaya melewati tegangan demi tegangan sebelum mencapai level ini.
Bali Democracy Forum III mengusung tema,”Demokrasi sebagai upaya pencegahan dan penyelesaian konflik”.Peryataan itu dikemukakan oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mungkin tepat.Tapi,praktik lapangan sulit dibuktikan ketimbang teorinya.Demokrasi diharapkan memberi ruang bagi berkembangnya nilai kesetaraan,keragaman,penghormatan atas perbedaan,penghargaan atas nilai-nilai kemanusiaan,penghargaan terhadap Hak Asasi Manusia,kebebasan,tanggung jawab,dan kebersamaan.
Jika itu terlaksana,demokrasi akan mampu mencegah konflik karena bisa diatasi secara damai.Demokrasi memberikan keadilan,kesejahteraan,dan kedamaian bagi rakyat.

Bali,Oslo,Demokrasi
            Acara Bali Democracy Forum III bertepatan dengan penganugerahan Nobel Perdamaian 2010 kepada penulis China,Liu Xiabo.Tampaknya tak ada hal yang mencolok di antara dua peristiwa itu,tetapi kenyataan berbicara lain.Menurut Jakarta Post,Indonesia yang juga diundang untuk menghadiri penyerahan Nobel itu memutuskan absen.Duta Besar RI untuk Norwegia,Esti Andayani justru diutus oleh Menteri Luar Negeri untuk menghadiri acara Bali Democracy Forum III.
            Akan tetapi,dibantah oleh Menteri Luar Negeri.Ia mengatakan Indonesia diwakili Kuasa Usaha Ad Interim Kedubes RI di Oslo.Terdapat dugaan untuk menyenangkan hati China,karena China menyerukan para diplomat negara-negara lain untuk tidak menghadiri penyerahan Nobel.Jika seruan itu dilanggar,maka terdapat efek timbal balik negatif dari China.
            Ketidakhadiran itu disesalkan karena sebagai negara demokrasi ketiga dunia,RI menjadikan acara tersebut untuk memperlihatkan dukungan demokrasi dan simbol-simbolnya.Kesimpulan ini melahirkan fakta : Ya,Indonesia adalah negara demokrasi level pragmatis belum prinsipiil.Penganut  prinsipiil sangatlah berteguh dengan dukungan pada nilai-nilai yang menjadi ciri hakiki demokrasi,seperti kebebasan berpendapat.Ironi sekali karena demokrasi di dengungkan keras.Indonesia terlalu bangga menjadi negara demokrasi.

Kritik terhadap Sistem Demokrasi
            Indonesia bangga menjadi menjadi negara demokrasi. BDF selalu di adakan setiap tahunnya untuk menegaskan Indonesia berhasil menerapkan sistem demokrasi.Padahal,ironi terjadi akibat demokrasi,demokrasi tetap sempurna di mata pendukungnya.Indonesia bahkan diklaim sebagai negara demokrasi ketiga tebesar di dunia,walaupun belum sepenuhnya syarat-syarat utama demokrasi diterapkan.
            Indonesia adalah negara demokrasi.Ini fakta yang boleh saja kita terus banggakan dan tak dapat kita bantah.Namun,demokrasi yang hanya menghasilkan puja-puji,sikap pasif yang reseptif,demokrasi tanpa gedoran internal di dalamnya adalah demokrasi narsistik yang menyimpan kebusukan,ketaksetaraan.Demokrasi membutuhkan disensus dan di dalam disensus pula kita berkemungkinan mencapai apa yang selama ini dicita-citakan untuk Indonesia:kesetaraan untuk semua !
            Demokrasi Barat mejadi panutan kita.Walau,demokrasi Barat itu sendiri penuh dengan kecacatan.Seperti yang dikemukakan Hatta :
            “Jadinya,demokrasi Barat yang dilahirkan oleh Revolusi Perancis,tiada membawa kemerdekaan rakyat yang sebenarnya,melainkan menimbulkan kekuasaan kapitalisme.Sebab itu demokrasi politik saja tidak cukup untuk mencapai demokrasi yang sebenarnya,yaitu kedaulatan rakyat.Haruslah ada pula demokrasi ekonomi,yang memakai dasar,bahwa segala penghasilan yang mengenal penghidupan orang banyak harus berlaku di bawah tanggungan orang banyak juga.”.
            Ya,dari kutipan di atas,dapat disimpulkan maksud dari pendapat Hatta bahwa demokrasi Barat gagal mewujudkan demokrasi dalam konteks sebenarnya,yaitu kedaulatan rakyat di semua aspek kehidupan; demokrasi Barat hanya memberikan kedaulatan rakyat di bidang politik saja,sedangkan di bidang ekonomi berlaku kaum pemodal.Demokrasi Barat yang pincang ini oleh Hatta disebut “demokrasi kapitalistis” .Dapat ditambahkan,dalam pandangan Hatta,demokrasi Barat juga bersifat rasialis;demokrasi Barat hanya berlaku untuk negara-negara Barat saja,sedangkan terhadap rakyat di negara terjajah berlaku kekuasaan yang menindas sebagaimana yang diberlakukan Pemerintah Kolonial Belanda terhadap Hindia Belanda.
            Beberapa hal pokok tambahan perlu dikemukakan untuk melihat ketimpangan definisi dalam sistem demokrasi.Pertama,definisi demokrasi berdasarkan pemilihan merupakan definisi minimal.Pemilihan umum yang terbuka,bebas,dan adil (Indonesia sendiri JUBERDIL) adalah esensi demokrasi,suatu sine qua non yang tidak dapaat dielakkan.Pemerintah yang merupakan hasil pemilihan umum boleh jadi tidak efisien,korup,berpandangan pendek,tidak bertanggung jawab,didominasi oleh kepentingan-kepentingan khusus,dan tidak mampu mengambil dan menjalankan kebijakan-kebijakan demi kebaikan publik.
            Kedua,seandainya suatu masyarakat memilih pemimpin-pemimpin politiknya melalui cara-cara demokratis,dapat dibayangkan pula bahwa para pemimpin ini boleh tidak jadi menjalankan kekuasaan yang sesungguhnya.Tersirat dalam konsep demokrasi ini adalah pembatasan kekuasaan.Dalam negara demokrasi para pembuat keputusan yang terpilih tidak menjalankan seluruh kekuasaan.Mereka berbagi kekuasaan dengan kelompok-kelompok lain dalam masyarakat.Akan tetapi,jika para pembuat keputusan yang dipilih secara demokratis itu hanya kedok bagi sebuah kelompok yang tidak dipilih secara demokratis untuk menjalankan kekuasaan yang jauh lebih besar,maka jelas sistem politik itu tidak demokratis.
            Robert A.Dahl mengemukakan  delapan akibat yang ditimbulkan dari adanya penerapan demokrasi pada wilayah negara bangsa yang luas,yaitu : perwakilan, perluasan yang tidak terbatas,batas-batas demokrasi partisipatif,keanekaragaman konflik, poliarkhi, pluralisme sosial dan organisasional,dan perluasan hak-hak pribadi.
            Terlihat disini,Indonesia terlalu menutup mata dan hati.Belum pantas menyandang gelar negara demokras,kita mengadakan BDF.Terutama BDF III yang terjadi bertepatan dengan penganugerahan nobel perdamaian.Kita yang seharusnya menunjukan eksistensi kita sebagai negara demokrasi malah seperti katak dalam tempurung.
            Menurut saya,sistem demokrasi yang diterapkan Indonesia belum sempurna.Sering muncul permasalahan dalam praktek demokrasi.Perlu perombakan dan perjalanan yang panjang untuk menyempurnakannya.Lihatlah kondisi negara kita tercinta ini ! Kemiskinan merebak,KKN merajalela dan pengangguran dalam jumlah besar melengkapi kondisi Indonesia.Belum lagi,kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang sering terjadi.Ini membuktikan,Indonesia belum siap menjadi negara demokrasi.
            Demokrasi berarti rakyat berkuasa atau government by the people,sedangkan kata demokrasi itu sendiri berasal dari Yunani ; demos adalah rakyat,kratos/kratein adalah kekuasaan atau berkuasa.Secara tidak langsung,demokrasi menandakan pemerintahan oleh rakyat,dari rakyat dan untuk rakyat.Indonesia menerapkan demokrasi Pancasila,yang berarti demokrasi berdasarkan Pancasila.Dan,pandangan demokrasi Indonesia tersirat jelas di dalam Undang-Undang Dasar 1945.
            Sejarah mencatat Indonesia telah mengalami masa yang begitu panjang dalam pencarian sistem pemerintahan.Mulai dari,demokrasi Parlementer,demokrasi Terpimpin hingga saat ini demokrasi Pancasila.Bahkan,Indonesia pernah dipimpin oleh presiden otoriter.65 tahun sudah Indonesia mengenal demokrasi,menandakan Indonesia telah dewasa.Seharusnya,Indonesia tidak perlu mengalami ironi seperti saat ini dimana musuh-musuh demokrasi berjalan santai menemaninya.
            Demokrasi yang berada di dalam mind set pemerintah saat ini adalah pemilihan umum yang dilakukan oleh rakyat,adanya pembagian kekuasaan antara legislatif,eksekutif dan yudikatif,terpaku pada demokrasi politik.Bukan itu maksud demokrasi sepenuhnya,itu hanya sebagian kecil dari demokrasi itu sendiri.Masih ada perombakan demokrasi ekonomi,pengakuan hak asasi manusia,musuh-musuh demokrasi dapat tertanggulangi (kemiskinan,KKN,pengangguran)
            Menyedihkan sekali melihat situasi Indonesia sekarang,para pembuat keputusan yang merupakan manusia-manusia terpilih karena demokrasi yang sangat memuja sistem demokrasi ternyata menimbun harta,bertindak semaunya,melupakan tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat,dan menghalalkan segala cara untuk mempertahankan kekuasaan mereka.Dimana hati nurani mereka?Apakah mereka tidak tergerak sedikitpun melihat masih banyak dari rakyat Indonesia yang berada pada garis kemiskinan?Tidakkah mereka merasa bersalah akibat perbuatan mereka,para rakyat mengalami kesulitan mempertahankan hidup?Apa mereka malu hidup dalam keadaan berfoya-foya karena korupsi menghisap harta rakyat? Dan,mereka asyik tebar pesona dengan negara lain dengan membangga-banggakan Indonesia adalah negara demokrasi dan pantas menjadi negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.Percaya atau tidak,itulah Indonesia.
            Akan tetapi,kita perlu menatap jauh ke depan.Masih ada masa depan yang cerah apabila kita mau berubah.Ingat! Perubahan tidak dapat berjalan apabila kita tidak berubah dari diri kita sendiri.Saya disini menawarkan solusi yang belum matang untuk mengubah Indonesia menjadi lebih baik.Hatta juga mengungkapkannya,yakni demokrasi ajaran Islam mengenai kebenaran dan keadilan yang dikaitkan dengan tugas manusia sebagai khalifah Allah (penyebar kebaikan) di muka bumi.Ini bukan berarti agama lain akan terpinggirkan,tidak sama sekali karena Islam adalah rahmatal lil’ alamin  (pengayom semua manusia dan alam semesta).

 (http://hizbut-tahrir.or.id/2012/07/22/krisis-demokrasi/)
            Terdapat beberapa hal pokok mengenai demokrasi ajaran Islam,yaitu : khalifah berdasarkan pemilihan,pemerintahan berdasarkan musyawarah,khalifah tidak pernah menempatkan diri mereka di atas undang-undang,amanat Baitul Mal, pemerintahan tanpa ashabiyah (fanatisme kesukuan), serta jiwa demokrasi dimana terwujudnya kemerdekaan yang sempurna untuk mengkritik dan mengeluarkan pendapat.
            Tugas negara harus dilaksanakan secara sempurna; bermula dengan mendirikan dan menyusun bata yang pertama di dalamnya,kemudian memilih kepala negara dan pejabat-pejabat yang bertanggung jawab (ulil-amri),dan berakhir dengan hal-hal yang bersangkutan dengan perundang-undangan dengan perkara-perkara eksekutif berdasarkan permusyawaratan kaum mukminin,baik yang diwujudkan secara langsung atau dengan cara memilih para wakil rakyat di dalam suatu pemilihan yang benar.
            Prinsip-prinsip yang merupakan tumpuan undang-undang dasar negara ini dijelaskan dalam Q.S. An-Nisa ; 59.Ayat ini menjelaskan tentang enam hal yang bersangkutan dengan konstitusi dasar,yaitu : Pertama,ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya didahulukan dari segala ketaatan kepada yang lain.Kedua,ketaatan kepada ulil-amri datang setelah ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.Ketiga,ulil-amri haruslah terdiri atas orang-orang mukmin.Keempat,rakyat mempunyai hak menggugat para penguasa dan pemerintah.Kelima,kekuatan penentu dalam setiap perselisihan adalah undang-undang Allah dan Rasul-Nya.Keenam,diperlukan adanya suatu badan yang bebas dan merdeka dari tekanan rakyat maupun pengaruh para penguasa,agar dapat memberi keputusan dalam perselisihan-perselisihan sesuai dengan undang-undang yang tertinggi,yaitu undang-undang Allah dan Rasul-Nya.
            Kekuasaan badan-badan eksekutif haruslah dibatasi dengan batasan-batasan Allah,diikat dengan undang-undang Allah dan Rasul-Nya,yakni undang-undang yang tidak boleh dilampauinya dengan memilih suatu politik atau mengeluarkan suatu hukum yang dapat digolongkan segagai maksiat atau pembangkangan terhadap konstitusi.Lembaga legislatif haruslah bekerja berdasarkan musyawarah.Lembaga yudikatif haruslah bersifat bebas dan terlepas dari segala campur tangan,tekanan, atau pengaruh ,sehingga ia dapat membuat keputusan,baik melawan rakyat ataupun penguasa,sesuai dengan konstitusi,tanpa rasa takut atau penyimpangan.
            Negara harus bekerja untuk dua tujuan yang utama.Pertama,menegakkan keadilan dalam kehidupan manusia dan menghentikan kezaliman serta   menghancurkan kesewanang-wenangan.Kedua,menegakkan sistem berkenaan dengan mendirikan shalat dan mengeluarkan zakat melalui segala daya dan cara yang dimiliki oleh pemerintah.
            Seorang Muslim ataupun non-Muslim dari rakyat di bawah tatanan ini memiliki hak-hak yang harus ditanggung oleh negara dan dipelihara dari setiap pelanggaran ataupun penindasan,yaitu : kesehatan jiwa,penjagaan kehormatan seseorang, penjagaan kehidupan pribadi,hak untuk menolak kezaliman,kebebasan berkumpul,hak keamanan dari penindasan keagamaan,hak setiap orang untuk ditanya hanya tentang perbuatannya sendiri dan tidak ditanya tentang perbuatan-perbuatan orang lain atau ditahan karenanya,hak setiap orang untuk tidak dilakukan suatu tindakan apa pun terhadapnya tanpa ada kejahatan yang dilakukannya,atau dihukum tanpa keadilan,hak orang-orang yang membutuhkan bantuan dan tidak memiliki apa-apa,untuk dipenuhi kebutuhan dan keperluan hidup mereka,dan hak rakyat untuk memperoleh perlakuan yang sama oleh negara.
            Dan,masih banyak lagi ajaran-ajaran Al-Qur’an di bidang politik pemerintahan yang tertulis di buku itu.Semoga saja,ini semua dapat menjadi evaluasi bagi kita semua untuk menata negara kita tercinta ini menjadi lebih baik.Sejujurnya,saya sangat merindukan pemimpin-pemimpin besar seperti Khalifah Umar bin Khattab r.a. dan Khalifah Umar bin Abdul Aziz.Mereka merupakan sosok pemimpin yang kontribusinya sangat besar dalam dunia perpolitikan dunia.Berharap saja,nanti suatu saat akan ada pemimpin yang mental dan jiwanya seperti mereka,amin.         
         
           
           

REFERENSI :
1.“Demokrasi Bukan Paksaan”,Kompas,10 Desember 2010
2. Tajuk Rencana dalam Kompas,10 Desember 2010
3. Tajuk Rencana dalam Kompas,11 Desember 2010
4. Robertus Robert,”Disensus Politik Demokrasi”,Kompas,15 Desember 2010
5. Demokrasi untuk Indonesia : Sebuah Pemikiran Politik Hatta
6. Samuel P. Huntington,The Third Wave:Democratization,atau Gelombang Demokratisasi Ketiga,terj. Asril Marjohan (Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti,1997)
7.  Abul A’la Al-Maududi,Al Khalifah wa Al-Mulk,atau Khilafah dan Kerajaan,terj. Muhammad Al- Baqir (Bandung : Mizan,1996)




Sabtu, 13 Oktober 2012

SUN OR MOON?


AKU INGIN MENJADI MATAHARI YANG BISA MEMBERIKAN SINAR KEBAHAGIAAN KEPADA SEMUA ORANG YANG MEMBUTUHKANNYA..

TAPI,AKU TAKUT... 

TAKUT JIKA ADA ORANG YANG MENDEKATIKU,DIA AKAN TERBAKAR KARENA SINARKU...


ATAU AKU HARUS MENJADI BULAN YANG KATANYA MENYINARI INDAHNYA MALAM

TAPI KENYATAANNYA,BULAN TAKKAN BERSINAR TANPA BANTUAN PANTULAN SINAR MATAHARI


APAKAH AKU HARUS MENJADI BULAN YANG BERPURA-PURA MENYINARI MALAM?

Minggu, 27 Februari 2011

Film Hollywood gak beredar di Indonesia?Siapa takut??

Teman-Teman..
Masih ingatkah kalian dengan berita heboh di media-media mengenai pemerintah menerapkan pajak untuk film-film luar negeri,dan dampak dari kebijakan pemerintah tersebut Hollywood ngambek dan tidak mau lagi mengedarkan film-film mereka di Indonesia..
Para pecinta film Hollywood pun protes,mereka menganggap keberpihakan pemerintah kepada rakyat kecil mengganggu hobi mereka..
Saya sendiri termasuk golongan itu,sampai pada akhirnya teman saya men-tag notes dari kaskus tentang pajak film tersebut..

ini lah notesnya : 

Untuk mengupas masalah film Hollywood ini tidak mudah dan saya harus membagi dalam tiga tahapan supaya dapat dimengerti secara awam, mengapa penerapan pajak tambahan itu bukan sesuatu yang baru.

(penggunaan merk di bawah hanyalah sebagai ilustrasi bukan kejadian sebenarnya)

Untuk awalnya agar dipahami bersama dulu bahwa dalam dunia perdagangan Pajak selain salah satu cara untuk memperoleh pendapatan negara juga untuk melindungi industri lokal agar tidak kalah harga dengan produk luar.

Berikut ini analogi sederahana dulu:

Jika Blue Jeans Levis ada di pasaran Indonesia dan mereka tidak bayar salah satu komponen pajaknya, maka blue jeans Cihampelas akan memiliki harga yang sama atau bahkan lebih mahal (karena hanya produksi dalam jumlah sedikit) dengan Levis. Ingat bahwa ketika Levis diproduksi di negara asalnya, karena untuk tujuan ekspor maka produk itu tidak dikenai pajak oleh pemerintah AS.

Karena itu dikenakanlah pajak tambahan terhadap Levis.

Khawatir adanya pajak tambahan itu akan mengurangi pendapatan produsen (jika diserap dalam keuntungan) namun di sisi lain, juga tidak berani membebankan kepada harga jual, karena takut Levis ga laku, karena harganya menjadi lebih mahal.

Namun karena pengguna Levis sudah banyak di Indonesia, maka produsen Levis + penjualnya memanas-manasi dengan mengatakan bahwa pajak tambahan itu tidak ada di negara lain.

Karena sitausi yang tidak menguntungkan mereka, lalu produsen Levis mengancam tidak akan kirim produknya ke Indonesia sehingga digambarkan rakyat Indonesia akan menderita karena tidak akan ada produk blue jeans lagi di negara itu. Untuk lebih "tragis" nya lagi disebutkan bahwa penetapan pajak tambahan tersebut juga akan menyebabkan produk blue jeans dari negara lain tidak akan dapat masuk ke Indonesia.

Para pengguna Levis percaya saja dengan omongan produsen dan penjual itu dan mencaci maki pemerintah di berbagai forum dengan mengatakan kalau saja Blue Jeans Cihampelas sudah memiliki kualitas sama dengan Levis baru boleh menetapkan pajak tambahan itu.

Padahal melalui ancaman penarikan Levis itu, Produsen Levis sendiri sadar bahwa Indonesia itu pasar yang besar dan produk Levis itu sekarang ini bukan saja blue jeans, tapi juga kemeja, topi, kaos bahkan yang sudah di luar produk tekstil seperti jam, topi, gelang, dll.

Di sisi lain, claim bahwa seluruh blue jeans dunia juga tidak akan masuk ke Indonesia adalah salah, karena siapa yang tahu kalau Blue Jeans dari Inggris, Perancis, Australia mau bayar pajak itu, karena menyasar pasar yang besar??

Sekarang gantikan kata Blue Jeans Levis dengan Film Hollywood, apakah kita tidak melihat bahwa situasi yang sekarang terjadi itu sebenarnya bukan sesuatu yang aneh....??? Tetapi kenapa lebih banyak orang yang membela film Hollywood? apakah karena itu menyangkut kepentingan dirinya sendiri, yakni kesempatan menonton film yang murah?

Lihat saja, bukanlah sebenarnya sesuatu yang tidak wajar kalau HTM film Indonesia itu sama dengan HTM Hollywood??.

Apakah dengan tidak masuknya film Hollywood maka film-film Inggris dan Eropa serta China dan Thailand juga tidak bakalan masuk ke Indonesia?? Dengan biaya produksi yang relatif lebih kecil dari Hollywood, bisa saja mereka mau bayar pajak tambahan tersebut dengan harapan merebut hati 250 juta orang Indonesia, yang selama ini mengabaikan film dari belahan Eropa.

Pertanyaan terakhir, apakah benar Hollywood akan melakukan tindakan menyetop kirim film itu atau hanya gertak sambal ala New 7 Wonders yang ternyata tidak jadi dilakukan? Pasar 250 juta itu bukan semata hanya untuk film. Tahukah anda bahwa Columbia Pictures adalah subsidiary dari Sony.

Pangsa film hanyalah sebagian kecil dari produk yang Columbia hasilkan. Apakah mereka akan rela kehilangan pasar bukan hanya untuk film tapi juga CD (baik soundtrack atau yang movie related), game Sony PSP atas character, action figures, film merchendises, dll, dll. Seperti halnya Levis, mereka tidak lagi hanya jualan Blue Jeans, dan hilangnya pasar Indonesia bisa berdampak besar buat ekonomi perusahaan itu dan rantai produknya???

Sekarang masihkah anda membela Hollywood dan yakin mereka akan stop film itu.

Saya sendiri bilang mereka hanya menggertak.....!!!

Ini bagian pertama yang analoginya tidak terlalu tepat menggamabrkan keadaan kasus film Hollywood tapi paling tidak bisa mengupas secara lebih mudah. Tulisan kedua nanti akan bisa mengupas lebih jauh lagi kenapa pajak tambahan tersebut bukan lah sesuatu yang baru dan aneh....seperti claim Noorca Massardi.

thanks,


nb: pajak tambahan dianalogi di atas bukanlah Bea Masuk yang mana telah dibayar oleh film Hollywood, tetapi pajak royalti sesuai atruan PPh Pasal 26 yang pembahasannya akan ditulis di bagian berikutnya.

Tambahan:

berdasarkan peraturan yang sudah lama, sebenarnya ada pajak lain yang harus dibayar selain Pajak Bea Masuk barang impor yakni pajak royalty disebut PPh Pasal 26 (silakan google)....ada sejak 1995 .

Hanya jaman itu kan jaman kroni dan kita tahu Cineplex 21 milik Sudwikatmono yang merupakan besannya Soeharto. Jadi mereka ngemplang tanpa ada yang berani nagih.

Giliran sekarang kita mau tegas nagih, mereka malah ngakjak masyarakat untuk menentang pemerintah.

baca ini untuk menjadi lebih jelas:

Importir Film Tunggak Royalti sejak 1995 : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/02/22/08565672/Importir.Film.Tunggak.Royalti.sejak.1995

Bodohnya banyak yang ngikut Cineplex 21 dan MPA.... lihat saja di berbagai forum padahal kita dibego-begoin untuk mengikuti keinginan pengusaha dan bule MPA.

mengenai sumber sahih pemasukan sebuah film block buster "Quantum of Solace" adalah Rp 12 miliar hanya 4 minggu tayang !!!. SIlakan lihat di sini:

http://www.imdb.com/title/tt0830515/business




masih tetap memilih nonton atau negara kita tercinta ini merangkak maju??

Jumat, 07 Januari 2011

New Year,New Motivation,New Style,New Projects

sekarang udah 2011 ya??gak nyangka waktu bergulir dengan cepat,perasaan masih 2010 kemarin deh..
saat saya menulis post-writing ini,saya teringat diri saya saat masih mengenakan seragam putih abu-abu,belajar sistem kebut semalam ketika ujian,bertindak seenaknya,menganggap masa SMA adalah masa yang paling menyenangkan.Masa itu berakhir ketika saya menerima amplop kelulusan dan diterimanya saya di sebuah universitas.
Apakah dengan saya menjadi mahasiswi,masa kesenangan itu hilang?gak juga,saya masih bisa menikmati kesenangan dan kenyamanan saya menjadi diri saya sendiri ketika menyandang status mahasiswi.Ya..walaupun tidak lagi mengenakan seragam,bukan berarti saya menjadi sosok berbeda kan?
Umur saya 18 tahun saat menjadi mahasiswi,dan 2011 ini menambah usia saya.Saya harus berubah,berubah menjadi lebih baik lagi.Gak mungkin kan,umur setua ini masih seenaknya?saya berpikir dan mengintrospeksi diri,saya memiliki kewajiban dan harus bertanggung jawab atas pilihan yang saya pilih.
New Year,New Motivation,New Style,New Projects tema yang saya gunakan untuk kehidupan baru saya ini.
Saya mahasiswi memiliki impian yang begitu banyak,salah satunya "I am going to change the world".
Motivasi saya menjadi manusia baru yang lebih baik dari tahun lalu di bidang dunia maupun akhirat.
Gaya?apaan ya??Be yourself aja deh...
Proyek?banyak..tapi masih terbengkalai dan harus diselesaikan secepat mungkin.
OK!!
ISTI...
NEW YEAR,NEW MOTIVATION,NEW STYLE,NEW PROJECTS

Rabu, 06 Oktober 2010

Beautiful Journey : the real fascinating journey part 1

Namaku Claire. Nama panjangku Stephie Claire Bennett. Beberapa orang memanggilku Steph, stephie, Claire, dan Nona Bennetto. Aku bersekolah di Mount Saint Lucia Junior High School. Aku sangat senang dengan kelas Bahasa Asing. Dan kelas yang kubenci adalah kelas Geografi. Karena bagiku kelasnya begitu membosankan, meskipun guru kami tampan.
Jujur saja, aku orangnya penyendiri. Setiap hari aku hanya duduk sendiri. Teman-temanku sama sekali tak memperdulikanku. Mereka hanya berbicara tentang pria-pria tampan, gaun-gaun prom, kosmetik, dan lainnya. Aku tak mengerti mengenai fashion dan sebagainya. Maka, jangan tanyakan padaku mengenai penampilanmu. Karena aku sendiri tidak tahu dengan penampilanku sendiri!!
Sekarang pukul 07.30 AM. Mom begitu sibuk menyiapkan sarapan pagi. Dad sibuk membolak-balikkan majalah lamanya. Sedangkan aku dan Brad, kakakku, duduk menunggu sarapan.

"Maafkan Mommy. Hari ini Mom tidak membuatkan kalian roti bakar. Jadi sarapan kali ini roti kering." Aku hanya mengangguk lemah. Sambil menggigit roti kering yang keras, aku menonton film kartun kesukaanku, Fairy Odd Parents.

"Brad, hari ini kamu berangkat dengan adikmu, ya?" tanya Dad. Brad memandangi Dad.

"Dad, aku sudah lelah dengan semua ini. Mengapa harus aku, sih? Belakangan ini Dad selalu memintaku untuk berangkat bersama Claire? Apa Dad tidak tahu kalau jarak dari rumah ke sekolah itu jauh? Dad, aku capek!!!" Brad langsung meninggalkan kami. Dad menunduk.

"Ada apa, Dad? Pasti Dad menyembunyikan sesuatu." Dad membelai kepalaku dengan lembut.

"Tidak ada apa-apa, Claire. Dad hanya... merasa... ah, lupakan saja." dad meninggalkanku.

Yah, hari ini aku berangkat sendiri. Aku segara mengambil jaket tebalku. Dan, menyusuri jalanan bersalju. Umm, sedikit dingin di sekitar rumahku.

"Nona Bennetto..!! Ah, Tuhan memberkatiku kali ini..!! Kau tahu diman Brad?" Kulihat wanita yang memanggilku. Ia begitu cantik. Rambut pirangnya terurai panjang. Kulit putih dan senyum menghiasi wajahnya.

"Kau siapa?" tanyaku. Ia menggaruk kepalanya.

"Aku Brittany Meyer. aku teman sekolahnya. aku hanya ingin mengembalikan buku ini.."

"Maaf, Brad daritadi sudah pergi. Mungkin ia sudah berada di sekolah."

"Tapi, Brad tidak ada di sekolah. Aku sudah menanyakannya pada siapa saja."

" Aku tidak tahu. Mungkin ia sedang dalam perjalanan"

" Umm.., OK.. Aku akan tunggu dia. Terima kasih ya..?"

"Sama-sama.." Aku melanjutkan perjalananku ke sekolah.

_______________________________________________________________________
by : Ollix BastienGirard Boux (user name fb)

Selasa, 10 Agustus 2010

METAMORFOSIS BARU

yoyoy,akhirnya kesampaian juga buat blog baru.sebenarnya sih,isti punya blog sebelumnya tapi.....lupa password.ha..ha...klasik ya alasannya.ok..ok..blog baru isti ini,isti dedikasikan untuk orang-orang sekitar isti baik yang mengenal dekat maupun tidak mengenal,juga untuk orang-orang yang kepingin tau isti.format juga akan isti rancang tidak hanya isinya curhatan melulu..tapi ada juga yang isinya post-writing inspirative dan beberapa tulisan karangan isti...mungkin preambulenya hanya segini aja...see U in next post-writing...